Mengapa Regular Verbs Terlihat “Biasa”

Ada banyak contoh dalam kehidupan dimana rasa normal atau keteraturan yang baik. Ada sedikit kenyamanan dalam mengetahui bahwa kamu bisa bangun di pagi hari, berjinjit bawah untuk bekerja di komputer mu, membuatkan sarapan untuk anak-anak ketika mereka bangun, melihat suami mu berangkat kerja, melakukan hal siang, melakukan makan malam hal, anak-anak mandi dan tidur hal, menonton acara TV dengan suami saya, dan akhirnya pergi tidur pada akhir hari.

Banyak orang menemukan kenyamanan dalam keteraturan. Regular verbs atau kata kerja biasa dalam bahasa Inggris merupakan salah satu sumber kenyamanan karena mereka memberikan tingkat prediktabilitas dalam bahasa mana tampaknya ada begitu banyak pengecualian untuk aturan. Kata regular verbs memang sangat beraturan dan tidak ada perubahan dalam katanya. Selengkapnya tentang regular verbs.

Dalam membuat kalimat bentuk lampau dari regular verbs, jika kata tersebut berakhiran huruf vocal, maka kamu hanya perlu menambahkan –d sedangkan jika katanya berakhiran huruf konsonan maka kamu harus menambahkan akhiran –ed. Contoh kalimat regular verbs dengan akhiran vokal, Share menjadi Shared, Care menjadi cared, Dare menjadi Dared. Sedangkan untuk contoh kalimat yang berakhiran konsonan adalah want menjadi wanted, kill menjadi killed dan shout menjadi shouted.

Sangat sederhana dan terlihat biasa bukan? Sekarang bandingkan dengan irregular verb yang setiap bentuknya akan berbeda, contohnya arise menjadi arose kemudian menjadi arien, atau awake menjadi awoke lalu menjadi awoken, atau be menjadi was menjadi been. Sangat berbeda bukan? Bahkan hampir seperti mengingat 3 kata yang memiliki arti berbeda. Karena itulah, meski lebih banyak tetapi dengan metode yang tepat regular verbs akan lebih mudah diingat. Karena tidak ada perubahan dalam bentuk katanya dan hanya menambahkan akhiran saja.